Proses perceraian yang panjang dapat menguras emosi dan tenaga.
Simak beberapa tips menghadapinya agar perceraian tak berujung bencana.
Setiap
pasangan suami-istri tentu tidak pernah menginginkan rumah tangganya berujung
pada perceraian. Namun, terkadang, permasalahan yang tak pernah ada habisnya
menggerogoti biduk rumah tangga membuat salah satu atau kedua belah pihak
berucap kata menyerah.
Selain harus
menghadapi kenyataan pahit bahwa kehidupan pernikahan sudah berakhir, pasangan
yang bercerai pun harus diuji untuk mampu menghadapi proses perceraian dengan
tegar.
Memang tidak
mudah untuk selalu berpikiran positif dan tegar dalam menghadapi momen terpahit
dalam hidup. Namun, bukan berarti Anda hanya bisa bersedih dan menyesali semua
yang pernah terjadi dalam pernikahan. Agar lebih tegar dan tenang saat melalui
proses perceraian, simak beberapa tips berikut ini.
Berdamai dengan perasaan sendiri
Berbagai
perasaan tentu berkecamuk dalam dada kala keputusan bercerai terucap. Anda
mungkin akan merasa sedih, marah, menyesal, dan trauma. Hal tersebut wajar dan
Anda justru harus mampu jujur pada perasaan sendiri.
Berhenti untuk menganggap
bahwa Anda baik-baik saja. Bicarakan unek-unek Anda pada sahabat atau keluarga
yang dipercaya. Yang paling penting, jangan sampai Anda sendirian dalam
menghadapi proses ini.
Konsultasi dengan pengacara
Anda memang
dapat menjalani proses perceraian tanpa bantuan pengacara. Namun, jika proses
perceraian melibatkan sengketa harta atau hak asuh anak, peran pengacara mutlak
dibutuhkan untuk membantu Anda mendapatkan solusi terbaik.
Pastikan
Anda memberikan segala informasi yang dibutuhkan kepada pengacara. Utarakan hak
dan segala sesuatu yang Anda butuhkan agar pengacara dapat memberikan pemecahan
masalah yang adil bagi Anda dan pasangan.
Kehadiran pengacara juga dapat
membantu Anda melewati tahapan atau proses pengurusan perceraian yang terkadang
rumit dan memakan banyak waktu.
Pastikan segala berkas yang diperlukan dalam proses perceraian dibuat sesuai prosedur
Salah satu
hal yang membuat proses perceraian berlangsung lebih lama adalah kesalahan
dalam mengajukan permohonan perceraian.
Kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan
pencantuman identitas, alasan bercerai, dan hal-hal yang bersifat teknis
lainnya.
Karenanya, Anda harus memastikan permohonan perceraian dibuat sesuai
ketentuan yang ditetapkan Pengadilan Agama. Pastikan pula alasan permohonan
cerai Anda dapat diterima sesuai ketentuan hukum
Bersiap menghadapi potensi pembagian harta
Jika Anda
dan pasangan berperan aktif dalam menghasilkan sumber pemasukan rumah tangga,
hampir dipastikan Anda harus melalui proses pembagian harta yang lumayan pelik.
Kebanyakan pasangan yang mengalami hal tersebut sulit mencapai kesepakatan
dalam pembagian harta sebab tentu ada salah satu pihak yang merasa “dirampok”.
Itulah sebabnya Anda perlu merinci komponen harta bersama dan pribadi.
Siapkan
seluruh informasi yang diperlukan pengacara untuk membangun kasus keuangan
tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan dengan pasangan.
Gunakan riwayat
keuangan, kuitansi, atau bukti tertulis lainnya untuk menaksir nilai properti
yang menjadi milik bersama dan aset pribadi Anda. Berikan
kesempatan pada pasangan untuk mengutarakan keinginannnya. Dari situ, Anda
dapat menemukan jalan untuk bernegosiasi.
Atur strategi dalam mengatur kehidupan pasca perceraian
Dalam hal
ini, anak harus menjadi pihak yang tidak boleh dirugikan atas keputusan orang
tuanya untuk bercerai. Anda dan pasangan harus memastikan agar anak mendapatkan
haknya meski sudah tidak bersama.
Hak anak tersebut meliputi tempat tinggal
yang layak, biaya hidup dan pendidikan, kebutuhan aktualisasi diri, serta
kebutuhan kasih sayang dari kedua orang tua. Setelah bercerai, Anda dapat
membuat perjanjian untuk memastikan bahwa tidak ada hak anak yang dikorbankan
meskipun Anda dan pasangan sudah tidak bersama.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda terapkan dalam menghadapi proses perceraian. Bicarakan segala kebutuhan Anda secara hukum
dengan pengacara untuk memastikan proses perceraian berjalan lancar dan tidak
menimbulkan sengketa.
Ingin mengajukan pertanyaan lain? Jangan sungkan untuk menghubungi kantorpengacara.co melalui telepon +62 812 9797 0522 atau email info@kantorpengacara.co. Kami siap membantu Anda dengan sepenuh hati.